Tuesday, April 23, 2013

Rumah Pangan Lestari, Upaya Peningkatan Gizi di Indonesia

Jakarta - Kekurangan gizi masih menjadi ancaman di Indonesia. Sejumlah langkah dipersiapkan dan diimplementasikan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan menerapkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

KRPL dilakukan melalui Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Selain program ini, dilakukan pula program Rapid Action on Nutrition and Agriculture Initiative (RANTAI).

Saat ini program KPRL diterapkan di Timor Tengah Selatan, NTT, sebagai peluang untuk meningkatan pendapatan keluarga serta memanfaatkan dan mengonsumsi makanan hasil produksi mereka.

"Kami merancang ulang, kami perkenalkan KRPL pertama kali di Pacitan, Jawa Timur. Dan harus dikembangkan di seluruh Indonesia," ujar Ir. Maesti Mardiharini, MSi sebagai Penanggung Jawab Teknis Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KPRL) Kementerian Pertanian.

Hal itu disampaikan dia dalam diskusi Peningkatan Gizi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur di Seribu Rasa Restoran, Jl Haji Agus Salim No. 128, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Rabu (24/4/2013).

Pada 24 Mei 2010, dalam Konferensi Dewan Ketahanan Pangan, Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau masyarakat untuk memulai gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

Selain itu Presiden SBY juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui rumah hijau, tepatnya rumah pekarangan pangan.

Adapun konsep model kawasan rumah pangan lestari misalnya:
1. Ketahanan dan kemandirian pangan rumah tangga
2. Diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal
3. Konservasi sumber daya genetik (tanaman, ternak, ikan) untuk masa depan
4. Peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan masyarakat

Model budidaya yang digunakan rumah pangan lestari berdasarkan luas pekarangan yang tersedia. Jika tidak punya pekarangan atau sempit bisa menggunakan vertikultur, pot, polibag, dan tanaman gantung. Jika pekarangan sedang sama seperti di atas yang bisa ditambahkan dengan kolam lele. Jika pekarangannya luas selain ada kolam lele bisa disandingkan dengan hewan ternak semacam unggas, kambing, kelinci, dan sebagainya.

"Kita tumbuhkan sesuai dengan lokasi, di Timor Tengah Selatan pakai polibag. Karena di sana kan kering, jadi bisa menghemat air," terang Maesti.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...