Tuesday, April 23, 2013

Ratusan Ribu Kasus Malaria Terjadi di RI, Terbanyak di Wilayah Timur

Jakarta - Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Parasit ini ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina.

Saat ini, data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 417.819 kasus malaria sedang terjadi di Indonesia. Penyebaran terbesar terdapat di daerah Indonesia bagian timur, seperti propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

Malaria dapat menyerang semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak hanya itu, malaria juga dapat menyerang semua golongan umur termasuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa.

"Sangat diingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu waspada, karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja," ujar dr. H. Andi Muhadir, MPH, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan RI, dalam acara temu media di Ruang Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono, Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Penyebaran malaria dipengaruhi oleh 3 komponen, yaitu host (manusia), environment (lingkungan), dan agent (nyamuk Anopheles). Ketiga komponen ini saling mempengaruhi, sehingga Andi menegaskan bahwa jika salah satu komponen tidak teratasi dengan baik, maka efeknya akan berimbas pada komponen lain.

"Contohnya begini, jika komponen lingkungan tidak rajin diperiksa, tidak rajin dibersihkan, maka akan timbul komponen kedua yaitu agent, dalam hal ini nyamuk Anopheles. Nanti kalau nyamuk sudah bersarang, tentu akan besar risiko manusia sebagai host untuk terjamu bibit penyakit dan akhirnya saling menularkan," lanjut Andi.

Gejala yang timbul akibat penyakit malaria ini disebut trias malaria, antara lain demam, menggigil, dan berkeringat. Selain 3 gejala utama ini, ada pula gejala lokal seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot, dan pegal-pegal.

"Perlu diingat juga jika mengalami 3 gejala utama, harus langsung cek laboratorium. Jangan langsung gegabah mendiagnosis diri sendiri sebagai malaria. Jika hasil laboratorium sudah ada dan sudah didiagnosis malaria, baru langsung cek ke dokter sehingga pengobatannya lebih cepat dan akurat," ungkap Andi.

Cek laboratorium yang dimaksud adalah dengan melakukan pemeriksaan sediaan darah tepi. Jika seseorang positif terkena malaria, maka dipastikan di dalam darahnya terdapat parasit Plasmodium. Selanjutnya, orang yang sediaan darahnya positif parasit malaria akan diberikan Obat Anti Malaria (OAM) secara gratis yatiu Artemisnin - based Combination Therapy (ACT). Untuk penderita malaria berat dengan komplikasi akan diberikan OAM berupa Arthemeter Injeksi.

Mulai saat ini, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tempat penampungan air di sekitar rumah. Selalu gunakan losion anti nyamuk untuk mencegah timbulnya penyakit berbahaya ini.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...