Jakarta - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari makan berlebihan, khususnya saat berada dalam sebuah pesta yang menyajikan menu prasmanan. Salah satunya seperti dibuktikan dalam penelitian terbaru adalah dengan menjaga jarak minimal 16 kaki atau 5 meter dari meja makan.
Dr Brian Wansink, seorang ilmuwan dari Cornell University baru-baru ini mengamati dan membandingkan perbedaan perilaku orang-orang gemuk dengan orang-orang kurus saat berada di sebuah pesta yang menyajikan menu buffet all you can eat. Kurang lebihnya suasana pesta semacam ini hampir mirip seperti jamuan prasmanan.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya sejumlah perbedaan, salah satunya cara memilih tempat duduk. Pengunjung pesta yang gemuk tidak pernah atau jarang ambil pusing dengan pemilihan tempat duduk, sedangkan pengunjung pesta yang langsing cenderung menjaga jarak dengan meja makan kurang lebih 16 kaku atau sekitar 5 meter.
Perbedaan lain yang diamati oleh Dr Brian adalah pemilihan alat makan. Apabila tersedia beberapa ukuran piring makan, pengunjung pesta yang berbadan langsing cenderung memilih piring berukuran lebih kecil sementara pengunjung pesta yang gemuk tidak mempermasalahkan ukuran piring saat mengambil makanan.
Cara mengunyah makanan juga berbeda antara pengunjung pesta yang gemuk dengan pengunjung pesta yang langsing. Jika pengunjung pesta yang gemuk tidak memperhitungkan berapa kali mengunyah makanan sebelum menelannya, pengunjung pesta yang langsing teramati mengunyah makanan lebih lama hingga benar-benar lembut sebelum menelannya.
"Hal menarik adalah bahwa semua perbedaan itu tidak disadari oleh orang-orang yang melakukannya. Mereka benar-benar menjadikannya kebiasaan seiring waktu berjalan," tulis Dr Brian dalam laporan ilmiahnya seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (23/4/2013).
Perilaku makan berlebihan erat hubungannya dengan risiko kegemukan dan berbagai penyakit yang menyertainya. Gangguan jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus dan bahkan kanker bisa meningkat risikonya saat seseorang mengalami kelebihan berat badan apalagi jika sudah masuk kategori obesitas.
Dr Brian Wansink, seorang ilmuwan dari Cornell University baru-baru ini mengamati dan membandingkan perbedaan perilaku orang-orang gemuk dengan orang-orang kurus saat berada di sebuah pesta yang menyajikan menu buffet all you can eat. Kurang lebihnya suasana pesta semacam ini hampir mirip seperti jamuan prasmanan.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya sejumlah perbedaan, salah satunya cara memilih tempat duduk. Pengunjung pesta yang gemuk tidak pernah atau jarang ambil pusing dengan pemilihan tempat duduk, sedangkan pengunjung pesta yang langsing cenderung menjaga jarak dengan meja makan kurang lebih 16 kaku atau sekitar 5 meter.
Perbedaan lain yang diamati oleh Dr Brian adalah pemilihan alat makan. Apabila tersedia beberapa ukuran piring makan, pengunjung pesta yang berbadan langsing cenderung memilih piring berukuran lebih kecil sementara pengunjung pesta yang gemuk tidak mempermasalahkan ukuran piring saat mengambil makanan.
Cara mengunyah makanan juga berbeda antara pengunjung pesta yang gemuk dengan pengunjung pesta yang langsing. Jika pengunjung pesta yang gemuk tidak memperhitungkan berapa kali mengunyah makanan sebelum menelannya, pengunjung pesta yang langsing teramati mengunyah makanan lebih lama hingga benar-benar lembut sebelum menelannya.
"Hal menarik adalah bahwa semua perbedaan itu tidak disadari oleh orang-orang yang melakukannya. Mereka benar-benar menjadikannya kebiasaan seiring waktu berjalan," tulis Dr Brian dalam laporan ilmiahnya seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (23/4/2013).
Perilaku makan berlebihan erat hubungannya dengan risiko kegemukan dan berbagai penyakit yang menyertainya. Gangguan jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus dan bahkan kanker bisa meningkat risikonya saat seseorang mengalami kelebihan berat badan apalagi jika sudah masuk kategori obesitas.
No comments:
Post a Comment