Thursday, April 25, 2013

Mau Kurangi Risiko Malaria & Demam Berdarah? Peliharalah Ikan Cupang

Jakarta - Banyaknya kasus malaria dan demam berdarah yang menyerang masyarakat harus ditanggapi serius dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, ada solusi lain untuk mengurangi risikonya, yaitu dengan memelihara ikan cupang.

Ikan cupang (Ctenops vittatus) merupakan salah satu jenis ikan yang dapat membantu manusia mengendalikan vektor malaria. Vektor ini berupa jentik yang nantinya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Nyamuk dewasa, khususnya nyamuk betina dengan jenis Anopheles (untuk malaria) dan Aedes aegypti (untuk demam berdarah), secara rutin akan terus bertelur 3 hari setelah mengisap darah manusia. Sehingga jika tidak diberantas sejak masih jentik, pengendaliannya akan semakin sulit.

"Ikan cupang ini bisa memakan jentik-jentik nyamuk yang terdapat di air, sehingga tidak perlu diberi makan lagi. Mendapatkannya pun cukup mudah," ujar Sarjono, staf Subdirektorat Pengendalian Vektor Kementerian Kesehatan RI kepada detikHealth dalam acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto Kav 37, Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Setiap jenis nyamuk juga memiliki ciri jentik yang berbeda. Untuk jentik nyamuk Anopheles, biasanya akan mengambang dan sejajar dengan permukaan air. Sedangkan jentik nyamuk Aedes aegypti biasanya lebih senang bergerak bebas di dalam air, bahkan menyudut di dasar air.

Genangan air yang terdapat di rumah, seperti di bak mandi, vas bunga, atau di dalam kolam ikan, tidak disadari memiliki jentik nyamuk yang berisiko menimbulkan penyakit malaria dan demam berdarah kepada para penghuninya. Sehingga pemeliharaan ikan cupang dianggap sebagai salah satu pengendalian vektor yang mudah.

"Selain ikan cupang, bisa juga digunakan ikan cere, ikan kepala timah (Aplocheilus panchax), atau ikan guppy (Poecelia reticula)," lanjut Sarjono.

Pengendalian dengan menggunakan ikan cupang ini merupakan salah satu dari pengendalian non-kimiawi terhadap vektor malaria dan demam berdarah. Selain dengan menggunakan ikan cupang, pengendalian non-kimiawi lainnya bisa berupa modifikasi lingkungan, yaitu penimbunan kolam dan pengeringan genangan air yang terdapat di sekitar rumah.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...