Thursday, April 25, 2013

Konsumsi Obat Epilepsi Saat Hamil Berisiko Lahirkan Bayi dengan Autisme

Jakarta - Saat hamil, ada baiknya perempuan lebih hati-hati dalam mengonsumsi suatu jenis obat. Jika minum dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter bisa membawa efek yang kurang baik terhadap janin. Studi baru mengungkapkan bahwa perempuan yang mengonsumsi obat epilepsi (valproate) selama kehamilan berisiko 3 kali memiliki anak dengan gangguan autisme.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa cacat lahir dan penurunan kecerdasan lebih mungkin terjadi pada perempuan yang mengonsumsi valproate. Namun studi yang terbaru ini lebih memberi bukti hubungan antara konsumsi obat dengan autisme yang lebih kuat.

"Hasilnya memang belum terlalu membuktikan bahwa obat generik menyebabkan autisme. Namun para peneliti mampu menjelaskan beberapa faktor yang mendasari, seperti usia dan kesehatan ayah serta ibu bayi yang membuat penelitian ini lebih meyakinkan," ujar Christopher Stodgell, seorang peneliti, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/4/2013).

"Perempuan yang sedang hamil harus lebih rajin mencari informasi tentang apa efek oabt yang ia konsumsi bagi keadaan janinnya, terutama obat asam valproik," lanjut Stodgell.

Pada studi yang baru ini peneliti melacak 656.000 anak yang lahir di Denmark antara tahun 1996 hingga 2006. Dengan menggunakan database resep obat yang besar, mereka menemukan bahwa sekitar 6.600 ibu dari anak tersebut yang menderita epilepsi dan hanya 508 perempuan yang mengonsumsi valproate selama masa kehamilannya.

Pada tahun 2010, 4,4 persen dari anak yang ibunya mengonsumsi valproate selama kehamilan didiagnosis ASD, termasuk 2.5 persen dengan autisme. Journal of American Medical Association juga melaporkan bahwa 1.5 persen dari semua bayi dalam studi itu memiliki ASD dan 0,5 persen memiliki autisme.

"Epilepsi yang mendasari ibu tidak sepenuhnya menjelaskan hubungan keduanya. Tapi bisa diambil kesimpulan bahwa tingkat autisme di antara anak-anak dari ibu yang mengonsumsi valproate selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sebelumnya mengonsumsi tapi berhenti sebelum hamil," ujar Jakob Christensen, peneliti dari Aarhus University.

Christensen menambahkan, valproate dapat mempengaruhi pematangan otak janin, termasuk neurotransmiter sinyal pengirim. Namun sayangnya, bagi beberapa ibu hamil dengan kondisi epilepsi cukup parah, tidak bisa diatasi dengan langsung menghentikan konsumsi valproate.

"Ada langkah-langkah lain yang ibu hamil dengan epilepsi bisa lakukan untuk menurunkan risiko terhadap bayi mereka, yaitu menggunakan dosis serendah mungkin," lanjut Christensen.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...