Friday, June 7, 2013

Gula Darah Dimanfaatkan Sel Kanker untuk Lemahkan Sistem Imun

Jakarta - Konsumsi gula berlebihan dikenal sebagai penyebab utama diabetes atau kencing manis. Sebuah penelitian ini menemukan bahwa dampak gula tak hanya itu saja, tetapi juga memperkuat sel-sel kanker. Penyakit ini menggunakan gula untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Terlepas dari banyaknya pengobatan yang ada saat ini, sebenarnya tubuh manusia secara alami memiliki sistem kekebalan tubuh yang dapat melawan kanker. Tapi sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa sel kanker merusak respons imun dengan menggunakan semua gula dalam darah.

Tumor sering tumbuh di daerah yang banyak berisi pembuluh darah. Tujuannya untuk memastikan dirinya mendapat banyak nutrisi dari darah, termasuk gula. Ternyata kebiasaan ini bukan hanya untuk meningkatkan pertumbuhan saja.

Bagian utama sistem kekebalan tubuh yang berfungsi memerangi tumor adalah sel darah putih yang disebut sel T. Sel ini menargetkan kuman agar sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh tahu sel mana yang harus dihancurkan.

Caranya adalah terlebih dahulu mengikat benda asing kemudian melepaskan agen inflamasi untuk menandainya, lalu memanggil bagian lain dari sistem kekebalan tubuh untuk membantu menghancurkannya.

Untuk membuat agen inflamasi, sel T membutuhkan gula, sebab zat ini merupakan produk samping penggunaan energi sel. Tapi jika semua gula di sudah habis dipakai sel tumor, sel T tidak bisa melepaskan bahan kimia untuk memperingatkan tubuh adanya ancaman berbahaya.

Dalam penelitian, saat tidak ada sel tumor, kadar gula darah lebih tinggi sehingga bisa banyak digunakan oleh sel T. Namun ketika ada tumor, sel T tidak dapat memanfaatkan gula sama sekali, bahkan hampir tidak ada gula yang tersisa karena digunakan semua oleh sel tumor.

Untungnya, sel T masih bisa bertahan dari kurangnya gula dengan menggunakan cara alternatif untuk memproduksi energi. Cara inilah yang memungkinkan sel T bisa bertahan hidup tanpa gula. Hal serupa tidak bisa dilakukan oleh sel tumor untuk bertahan hidup.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurangnya gula bisa memicu kematian sel tumor, sebab akan meningkatan kadar oksigen dalam darah. Oksigen bersifat racun bagi tumor karena tidak bisa dimanfaatkan. Hasilnya, tumor akan mati jika terpapar oksigen.

Untungnya, efek gula pada sel T dapat dibalik. Seperti dilansir Medical Daily, Jumat (7/6/2013), ketika sel T yang hidup dengan tumor diberi tambahan gula, fungsinya kembali normal dan membuat agen inflamasi dapat menandai sel tumor untuk dihancurkan.

"Ini seperti saklar on-off. Yang perlu kita lakukan adalah mengubah ketersediaan gula agar sel T bisa beradaptasi dan kembali berfungsi dalam kondisi optimal. Kami mungkin bisa menemukan cara untuk membuat sel T kembali bertarung melawan kanker," kata peneliti, Dr Erika L. Pearce, Ph.D.

Menurut peneliti, fleksibilitas sel T dan kekakuan penggunaan gula oleh sel tumor dapat digunakan dalam pengobatan. Para peneliti menemukan bahwa tanpa gula, sel T dapat bertahan hidup, tetapi tidak bisa membuat agen inflamasi. Jika selama pengobatan diberi tambahan gula, sel T dapat berfungsi secara normal.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...