Thursday, June 27, 2013

Hati-hati, Kebanyakan Makan Mentega Bisa Sumbat Pembuluh Darah

Jakarta - Banyak orang berpikir mentega lebih baik ketimbang minyak goreng. Padahal kalau mengonsumsi mentega kebanyakan bisa membahayakan tubuh lantaran berpotensi menyumbat pembuluh darah.

"Suhu tubuh kita kurang lebih 30 derajat Celsius, sedangkan margarin atau mentega membutuhkan panas yang lebih agar mencair. Bayangkan jika minyak padat tersebut mengendap dalam tubuh kita kemudian menyumbat pembuluh darah," ujar pemerhati gaya hidup, dr Grace Judio-Kahl, M.Sc, M.H, CHt.

Hal itu disampaikan dia dalam Philips Mom2Mom Talkshow, di RS Bunda, Jl Teuku Cik Ditiro No 28 Menteng, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Kamis (27/6/2013).

Selain itu masih banyak makanan yang dianggap sehat dan tidak berbahaya namun jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan penyakit tidak menular yang mematikan. Karena itu jika perlu berkonsultasilah kepada ahlinya untuk mengetahui amankan makanan yang dimakan.

Tak hanya itu, pola hidup yang tidak sehat, kurang aktivitas, kebiasaan merokok dan stres mengakibatkan penyakit ini sering menjangkiti masyarakat modern, khususnya wanita. Wanita memiliki potensi yang lebih besar mengenai penyakit ini dibandingkan dengan pria, dengan angka kematian yang lebih besar daripada pria.

"Deteksi dini penting untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung
dan pembuluh darah. Kita lakukan screening untuk melihat faktor risiko ada atau tidak kemungkinan dia terkena penyakit tersebut," kata spesialis jantung RS Bunda, dr. Pricillia Myriarda, SpJP yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Untuk menghindari penyakit jantung dan pembuluh darah, selain menjaga pola makan juga perlu rajin berolahraga. Selain itu hindarilah kebiasaan merokok.

Sebelumnya tim peneliti dari AS juga melakukan penelitian yang melibatkan 458 partisipan pria berusia 30-59 tahun yang pernah mengalami serangan jantung atau angina (nyeri di dada yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner). Separuh partisipan disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak hewaninya dan menggantinya dengan salah satu sumber lemak nabati tak jenuh jamak lainnya yaitu minyak safflower (hampir sama dengan minyak bunga matahari) dan margarin dari minyak safflower.

Dari situ diketahui bahwa partisipan yang makan lebih banyak produk ini berpeluang dua kali lebih tinggi untuk meninggal dunia akibat penyakit apapun, termasuk penyakit jantung.

Sebab sekali masuk ke dalam tubuh, lemak tak jenuh jamak ini akan diubah menjadi zat kimia yang disebut Arachidonic Acid yang dapat memicu pelepasan zat kimia lain, yang mengakibatkan peradangan, penyebab utama penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung.

Meski banyak yang mengkritisi temuan ini, ada juga pakar yang menganggap studi ini memberikan wawasan positif.

"Meski seharusnya minyak sayur dan margarine dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah serta meningkatkan penurunan berat badan, termasuk kesehatan secara umum, tapi keduanya merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak mengalami perubahan kimiawi. Oleh karena itu keduanya seharusnya tidak dikatakan sebagai makanan sehat," kata Victoria Taylor, pakar diet senior dari British Heart Foundation.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...