Wednesday, June 26, 2013

Program Memijat Tangan Tingkatkan Kemampuan Baca Siswa di Sekolah Ini

Jakarta - Demi meningkatkan kemampuan baca siswa-siswinya, sebuah sekolah di Inggris mencoba membiasakan siswanya untuk memijat kedua tangan mereka sebelum kelas dimulai. Hebatnya metode ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan baca siswa hingga empat tahun lebih cepat dari normal.

Metode ini sendiri sebenarnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Leigh Academies dan dikenal sebagai LAMP (Leigh Academies Movement Programme). Sebagai langkah awal, Leigh Academies menjajal efektivitas program ini di sebuah sekolah di Bristol yaitu Henbury School.

Di tahun 2004, sekolah menengah negeri dengan siswa mencapai 1.000 anak ini tercatat sebagai yang terburuk di Bristol karena hanya 13 persen siswa yang berhasil mencapai A*-C, termasuk untuk pelajaran matematika dan Bahasa Inggris. Namun keadaan menjadi berubah total dan jumlah siswa yang mendapat nilai tertinggi meningkat hingga 52 persen pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan kepala sekolah Clare Bradford. Kini sekolah ini tercatat sebagai salah satu sekolah terbaik di negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Dalam percobaan, peneliti melibatkan siswa-siswi berusia 11 dan 12 tahun yang diminta melakukan sebuah sesi 'latihan otak' setiap pagi selama 25 menit. Apa yang dilakukan para siswa dalam Movement Programme ini? Mereka diminta memijat kedua tangannya, serta melakukan latihan keseimbangan dan koordinasi agar para siswa dapat memfokuskan pikiran dan meningkatkan konsentrasinya.

Selain untuk meningkatkan konsentrasi, fokus dan kepercayaan diri siswa, program ini sengaja dibuat untuk memperbaiki kemampuan berbahasa dan menulisnya.

Latihan ini 'dipandu' oleh serangkaian video yang harus diikuti oleh setiap siswa setiap harinya, disusul dengan sesi membaca selama 35 menit.

Untuk enam minggu pertama, gerakannya dibatasi pada tangan kanan saja atau kiri saja, dan beberapa minggu kemudian, keduanya dilakukan secara bersamaan seiring dengan bertambahnya kemampuan koordinasi siswa.

Para siswa juga didorong untuk melakukan gerakan yang berbeda-beda. Sekilas beberapa gerakan yang diajarkan dalam program ini mirip dengan senam tradisional ala China yaitu Tai Chi, tapi ada juga latihan untuk memperkuat otot mata dan latihan fisik berintensitas rendah.

"Kemudian kami memasukkan semua siswa ke dalam aula yang dapat kami awasi lewat video. Mereka diminta untuk berbaris. Awalnya cukup mencengangkan melihat beberapa dari mereka tampak tak terkoordinasi, tapi di akhir latihan akhirnya mereka bisa menyelesaikannya dengan baik," kisah salah seorang guru Bahasa Inggris di sekolah menengah tersebut, Megan Read.

"Setelah itu, kami menggelar aktivitas membaca skema atau literasi. Ini sangat menarik bagi kami," tambahnya.

Menurut Read, program ini dirasa sangat penting karena di sekolah ini siswa-siswa tahun ketujuh mengalami kecenderungan penurunan kemampuan membaca siswa. Setelah melakukan riset dan menemukan Movement Programme ini, tim guru pun memutuskan untuk mencobanya. "Kami adalah yang pertama memulai program ini di Inggris," tukasnya.

Hasilnya, tim guru dari Henbury School terkejut dengan hasil latihan yang mereka terapkan setiap pagi tersebut.

Read pun menyampaikan kekagumannya. "Metode ini fenomenal. Meski terdengar sedikit Amerika tapi ini adalah sejenis 'gym otak'. Dan ini terbukti efektif pada siswa-siswa kami," kata Read seperti dilansir Daily Mail, Selasa (25/6/2013).

"Ini benar-benar bisa meningkatkan konsentrasi dan koordinasi siswa kami. Bahkan seorang siswa yang menerapkan metode ini bisa mengalami kemajuan hingga empat tahun lebih cepat hanya dalam tiga bulan," tambahnya.

Tak hanya para guru yang melihat kemajuan ini. Para siswa pun mengaku mendapatkan manfaat dengan ambil bagian dalam latihan ini.

Holly Lansdown dari kelas tujuh mengungkapkan, "Saya kira The Movement Programme membantu saya dalam pelajaran Bahasa Inggris dan matematika. Saya menikmatinya dan ini membuat Anda siap menjalani aktivitas seharian. Bahkan metode ini juga membantu saya dalam berbagai hal seperti memecahkan masalah mental, koordinasi, menulis dan mengerjakan tugas dalam kelompok atau berpasangan."

"Saya juga menyukai kegiatan baris-berbarisnya, karena ini mengingatkan saya pada pelajaran olahraga dan lari. Kemampuan membaca saya pun membaik," timpal Amara Gamblin.

Selain Lansdown dan Gamblin, 98 siswa lain yang ambil bagian dalam program ini rata-rata mengalami peningkatan usia kemampuan membaca sekitar satu tahun.

"Berdasarkan apa yang kami pelajari dari kelompok ini, kami akan membuat perbaikan dan berupaya mengembangkan program ini di Henbury School untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa di masa depan," tutup Read.




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...