Wednesday, June 26, 2013

Hanya Minum Soda Selama 15 Tahun, Wanita Ini Kelainan Jantung

Jakarta - Seorang wanita berusia 31 tahun di Monako jatuh pingsan dan mengalami gangguan jantung. Hasil tes darah menunjukkan kadar kalium di tubuhnya amat rendah. Ternyata selama separuh usianya, dia tak pernah minum air putih, melainkan minuman bersoda saja.

Hasil pemeriksaan aktivitas listrik pada jantungnya mengungkapkan bahwa wanita yang tak disebutkan namanya ini mengidap kelainan yang disebut sindrom QT panjang. Gangguan ini adalah penyebab mengapa jantungnya berdetak tak teratur. Dia mengaku tak memiliki riwayat keluarga dengan gangguan jantung atau hormon.

Kepada dokter, wanita tersebut mengaku minuman soda adalah satu-satunya cairan yang dia dikonsumsi sejak usianya 15 tahun. Dia minum sekitar 2 liter minuman soda, terutama cola, dalam sehari. Akhirnya setelah berpuasa minum soda selama seminggu, kadar kalium dan aktivitas listrik di jantungnya kembali normal.

"Salah satu pesan pentingnya adalah ahli jantung perlu menyadari hubungan antara konsumsi cola dan kehilangan kalium, dan harus menanyai kebiasaan minumnya ketika mengidap sindrom QT panjang," kata peneliti, Dr Naima Zarqane, dari Princess Grace Hospital Centre di Monako seeprti dilansir Fox News, Rabu (26/6/2013).

Terlalu banyak konsumsi cola dapat menyebabkan perut kelebihan air yang pada gilirannya dapat menyebabkan diare dan hilangnya kalium. Tingginya kadar kafein dalam soda juga dapat meningkatkan produksi urine dan mengurangi penyerapan kalium. Kalium berperan penting dalam mengatur detak jantung. Rendahnya kadar kalium dapat menyebabkan gangguan irama jantung .

Ternyata, menurut para peneliti, kasus ancaman kesehatan karena konsumsi soda berlebihan tak hanya kali ini saja. Ada 6 laporan lain yang menjelaskan bahwa konsumsi cola secara berlebihan akhirnya memicu masalah medis yang berbahaya, termasuk gangguan irama jantung.

Konsumsi soda yang berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Laporan kasus pasien wanita di Monako ini dipresentasikan dalam pertemuan European Heart Rhythm Association di Athena, Yunani, tapi belum diterbitkan dalam jurnal.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...