Thursday, June 27, 2013

Nikah Sebelum Usia 20 Tahun? Risikonya Anak Lahir Kuntet

Kendari - Organ yang belum matang membuat wanita yang menikah muda berisiko terserang berbagai penyakit serius. Tak hanya itu, wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun juga berisiko melahirkan anak kuntet alias stunting.

"Anak stunting lebih banyak lahir dari ibu yang hamil di bawah usia 20 tahun," jelas dr Julianto Wicaksono, SpOG, Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, dalam acara 'Seminar Nasional Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Bidan Praktik Mandiri dalam Program KB Nasional', dalam rangka Hari Keluarga XX Tingkat Nasional, di Universitas Haluoleo, Kendari, Kamis (27/6/2013).

Menurut dr Julianto, ada 45 persen orang di Indonesia yang menikah di bawah usia 20 tahun. 4,2 persen berumur 10-14 tahun dan 41,8 persen berusia 15-19 tahun.

"Kehamilan dini secara fisik perempuan tidak siap. Bayangkan kalau mereka langsung punya anak, fisiknya kecil. Anak 10 tahun hamil, otomatis panggulnya kecil, rahimnya nggak siap, anaknya (dalam kandungan) kurang gizi, dan yang paling menakutkan stunting," lanjut dr Julianto.

Anak stunting artinya bertubuh pendek, badan kecil dan ukuran otak juga kecil. Secara kesehatan, anak stunting juga cenderung berisiko menderita penyakit kardiovaskuler dan penyakit jantung lebih tinggi.

"Di Senegal, kalau ada perkawinan sebelum 20 tahun itu akan disebutkan di TV, di koran, 'Nih ada yang kawin di bawah 20 tahun, di daerah ini'. Supaya orang jadi tahu semua. Jadi bersama-sama supaya menurunkan pernikahan dini," tutur Julianto.

Menurut Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Sulawesi Tenggara saat ditemui di acara yang sama, wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun juga belum siap secara psikologis saat melahirkan.

"Persalinan kan harus diawali dengan rasa sakit dulu. Nah mereka datang bukannya mensyukuri tapi malah ngamuk-ngamuk, marah-marah, jadi mentalnya belum siap (untuk melahirkan). Setelah anak lahir juga begitu, kurang kesadarannya untuk merawat anaknya. Jadi kalau pernikahan dini tinggi, bagaimana nanti generasi penerus kita," tutur Janita, Ketua IBI Sulawesi Tenggara.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...