Thursday, June 27, 2013

E-Cigarettes, Perangkat Baru untuk Berhenti Merokok

Boston, AS - Bagi beberapa orang, hobil ngebul alias merokok sulit dihentikan. Padahal telah lama diketahui merokok bisa memicu berbagai penyakit. Namun kini ada e-cigarettes, yang saat diuji coba menunjukkan hasil positif: beberapa pria berhenti merokok.

Dalam uji coba ini, hampir 13 persen peserta bisa berhenti merokok, setahun setelah melakukan uji coba. "Saya pikir kita bisa menggunakan produk ini sebagai alat pengendalian tembakau yang luar biasa," kata penulis senior studi baru dari University of Catania, Dr Riccardo Polosa, seperti dilansir Health 24, Jumat (28/6/2013).

E-cigarettes pertama kali diperkenalkan di China pada tahun 2004. Peranti dengan tenaga baterai itu bisa membiarkan penggunanya menghirup uap infus nikotin. Uap infus nikotin ini tidak mengandung tar berbahaya dan karbon monoksida seperti di dalam rokok.

Untuk melihat berapa banyak pengguna e-cigarettes yang bisa mengurangi atau berhenti merokok, para peneliti melibatkan 300 orang perokok yang menyatakan tidak memiliki niat untuk berhenti merokok dalam waktu dekat. Penelitian ini dilakukan antara bulan Juni 2010 dan Februari 2011.

Mereka dibagi dalam tiga kelompok. Pertama, mereka diberi e-cigarette mengandung 7,2 mg nikotin. Kedua, e-cigarettes dengan kandungan 5,4 mg nikotin, dan yang ketiga e-cigarettes yang hanya memiliki tembakau, tetapi tidak mengandung nikotin.

Hasil penelitian menunjukkan 13 persen orang dari kelompok pertama dengan dosis nikotin tertinggi, tidak merokok lagi. Sedangkan orang yang berhenti merokok di kelompok kedua dengan kandungan nikotin lebih besar sebanyak 9 persen, dan kelompok ketiga tanpa kandungan nikotin sebesar 4 persen.

Para ahli mencatat karena tidak ada kelompok kontrol perokok, maka akan sulit mengetahui berapa banyak orang yang akan berhenti merokok pada akhir tahun. Sementara itu, Profesor di University School of Public Health di Boston, Michael Siegel, berharap dua persen dari peserta bisa berhenti merokok dalam waktu satu tahun.

Namun, tim Polosa juga menemukan bahwa 9 sampai 12 persen orang pada kelompok nikotin setidaknya berhasil mengurangi jumlah rokok mereka sebanyak setengahnya. "Penelitian ini menunjukkan meskipun Anda merokok dengan kadar nikotin yang rendah, menengah, atau kuat, Anda tetap bisa untuk berhenti merokok," kata peneliti temabaku dan nikotin, Dr Murray Laugesen.

Di sisi lain, Siegel mengatakan bahwa e-cigarettes bisa memberi para perokok nikotin tanpa zat berbahaya lainnya. Mereka juga mungkin akan meniru perilaku tradisional merokok mereka. Para peneliti mengatakan perlu penelitian lebih lanjut meskipun e-cigarettes bisa menjadi pengganti nikotin pada rokok.

"Terutama pada keamanan jangka panjang e-cigarettes dan bagaimana perangkat itu bisa membuat seseorang berhenti merokok," kata Siegel.

Tapi Siegel menyarankan sebaiknya perokok mencoba terapi tradisional terlebih dahulu. "E-cigarettes lebih tepat untuk orang yang kecanduan nikotin dan gagal mencoba berhenti merokok dengan cara tradisional," pungkasnya.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...