Thursday, June 27, 2013

Ilmuwan Ciptakan Vaksin Virus yang Terbuat dari Butiran Emas

Jakarta - Logam mulia tak hanya digunakan sebagai simpanan kekayaan dan perhiasan saja. Para ilmuwan baru-baru ini membuat vaksin yang menggunakan butiran emas sebagai bahan dasarnya. Vaksin emas ini telah diuji coba untuk mengobati penyakit pernapasan pada anak-anak.

Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi respiratory syncytial virus (RSV), penyebab utama infeksi pernapasan pada anak-anak. Penyakit ini menyebabkan beberapa ratus ribu kematian dan sekitar 65 juta infeksi per tahun, terutama pada anak-anak dan orang tua.

Efek berbahaya dari RSV disebabkan adanya protein tertentu, yaitu protein F, yang melapisi permukaan virus. Protein ini memungkinkan virus masuk ke dalam sel dan membuatnya bisa hidup bersama sel-sel tubuh, sehingga virus sulit dibasmi.

Oleh karena itu, pengobatan RSV difokuskan agar sistem kekebalan tubuh dapat mengenali protein F. Namun sampai sekarang, ilmuwan kesulitan menciptakan vaksin yang menargetkan protein F. Padahal jika berhasil, sel-sel kekebalan tubuh yang telah mengingat protein F sebagai musuh bisa segera memberikan respon perlindungan.

Biasanya peneliti menggunakan virus mati atau yang sudah tak aktif sebagai vaksin. Tapi ada ketakutan virus yang mati atau tidak aktif ini masih bisa menular. Oleh karena itu, peneliti di Vanderbilt University di AS menciptakan partikel emas yang bentuk dan ukurannya sama persis dengan virus.

Partikel emas ini dilapisi dengan protein F dari RSV. Para peneliti kemudian menguji kemampuannya untuk memberikan protein F kepada sel-sel kekebalan tubuh. Hasilnya, seperti dimuat dalam jurnal Nanotechnology, partikel emas ini tak hanya berhasil memberikan protein, tetapi juga tak beracun bagi manusia.

"Vaksin untuk RSV yang merupakan penyebab utama pneumonia pada anak-anak sangat diperlukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kami telah mengembangkan metode untuk menempatkan protein F dalam partikel yang sangat kecil dan memberikannya kepada sel-sel kekebalan dalam bentuk yang secara fisik meniru virus. Hanya saja partikel ini tidak menular," kata peneliti Profesor James Crowe seperti dilansir Daily Mail, Kamis (27/6/2013).

Karena fleksibilitas dari butiran-butiran emas ini, Profesor Crowe yakin bahwa penggunaannya tak hanya terbatas untuk RSV saja. Dia yakin metode yang sama dapat digunakan untuk membuat vaksin eksperimental pada hampir semua virus dan mikroba yang lebih besar, misalnya bakteri dan jamur.

"Penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa vaksin dapat merangsang sel-sel kekebalan tubuh manusia ketika berinteraksi di laboratorium. Langkah selanjutnya adalah akan menguji apakah vaksin bekerja in vivo (pada organisme hidup)," kata Crowe.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...