London - Hati-hati mengkonsumsi obat pelangsing sebab tak semuanya aman bagi tubuh. Belum lama ini, seorang pemain rugby berbakat asal Inggris tewas karena mengkonsumsi obat pembakar lemak terlarang. Padahal obat tersebut awalnya digunakan untuk pestisida.
Chris Mapletoft (18) meninggal di rumah setelah menelan DNP, zat kimia yang dijual secara online dan dipromosikan sebagai obat yang dapat melangsingkan tubuh dengan cepat. Obat ini sebenarnya sudah dilarang penggunaannya untuk manusia.
Remaja yang baru saja lulus dari SMA di London Barat ini merupakan bintang lapangan dalam olahraga rugby. Bersama tim sekolahnya, Chris memenangkan trofi turnamen tahun lalu. Dia berencana mengambil kuliah jurusan bisnis di universitas.
Chris meninggal di rumahnya di Twickenham pada tanggal 18 Juni lalu. Awalnya dia diyakini meninggal karena meningitis, tapi hasil pemeriksaan mengkonfirmasi bahwa penyebab kematian adalah bahan kimia bernama 2,4-dinitrophenol (DNP). Petugas menemukan bahwa penyebab kematiannya karena disengaja.
Kisah ini seolah melengkapi serangkaian kasus tragedi di Inggris akibat penggunaan obat DNP. Seperti dilansir Daily Mail, Senin (16/9/2013), seorang mahasiswi kedokteran bernama Sarah Houston (23) meninggal karena menelan pil yang sama di awal tahun 2013 ini.
Korban-korban akibat DNP bisa dikatakan meninggal karena terbakar dari dalam. Obat ini menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas. Kini pihak kepolisian tengah mencoba mencari tahu di mana Chris membeli pil tersebut, juga memperingatkan risiko penggunaan DNP kepada masyarakat.
"Dinitrophenol tidak sah digunakan sebagai obat atau suplemen makanan, dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia dalam bentuk apapun. Ini adalah racun yang mengganggu cara tubuh mendapat energi dari lemak. Senyawa ini dapat menyebabkan, seperti dalam kasus ini, mati karena overheating," demikian penjelasan juru bicara kepolisian.
Di kalangan binaragawan, DNP merupakan senyawa yang cukup populer dan diketahui telah menyebabkan 62 kematian di seluruh dunia. DNP awalnya diluncurkan sebagai obat pelangsing pada tahun 1930-an, tapi tak lama kemudian dilarang karena efek sampingnya.
Pada bulan lalu, Food Standards Agency, badan pengawas obat dan makanan di Inggris, mengeluarkan peringatan bahaya atas penggunaan senyawa ini sebagai 'zat pembakar lemak'. DNP disebut-sebut sebagai obat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Meskipun demikian, masih ada beberapa pihak yang menjualnya sebagai obat pelangsing, terutama di internet. Obat berwarna kuning ini sebelumnya digunakan sebagai herbisida dan fungisida, namun diluncurkan sebagai obat pelangsing di AS pada tahun 1930 hingga akhirnya dilarang pada tahun 1938 karena efek sampingnya yang berbahaya.
Chris Mapletoft (18) meninggal di rumah setelah menelan DNP, zat kimia yang dijual secara online dan dipromosikan sebagai obat yang dapat melangsingkan tubuh dengan cepat. Obat ini sebenarnya sudah dilarang penggunaannya untuk manusia.
Remaja yang baru saja lulus dari SMA di London Barat ini merupakan bintang lapangan dalam olahraga rugby. Bersama tim sekolahnya, Chris memenangkan trofi turnamen tahun lalu. Dia berencana mengambil kuliah jurusan bisnis di universitas.
Chris meninggal di rumahnya di Twickenham pada tanggal 18 Juni lalu. Awalnya dia diyakini meninggal karena meningitis, tapi hasil pemeriksaan mengkonfirmasi bahwa penyebab kematian adalah bahan kimia bernama 2,4-dinitrophenol (DNP). Petugas menemukan bahwa penyebab kematiannya karena disengaja.
Kisah ini seolah melengkapi serangkaian kasus tragedi di Inggris akibat penggunaan obat DNP. Seperti dilansir Daily Mail, Senin (16/9/2013), seorang mahasiswi kedokteran bernama Sarah Houston (23) meninggal karena menelan pil yang sama di awal tahun 2013 ini.
Korban-korban akibat DNP bisa dikatakan meninggal karena terbakar dari dalam. Obat ini menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas. Kini pihak kepolisian tengah mencoba mencari tahu di mana Chris membeli pil tersebut, juga memperingatkan risiko penggunaan DNP kepada masyarakat.
"Dinitrophenol tidak sah digunakan sebagai obat atau suplemen makanan, dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia dalam bentuk apapun. Ini adalah racun yang mengganggu cara tubuh mendapat energi dari lemak. Senyawa ini dapat menyebabkan, seperti dalam kasus ini, mati karena overheating," demikian penjelasan juru bicara kepolisian.
Di kalangan binaragawan, DNP merupakan senyawa yang cukup populer dan diketahui telah menyebabkan 62 kematian di seluruh dunia. DNP awalnya diluncurkan sebagai obat pelangsing pada tahun 1930-an, tapi tak lama kemudian dilarang karena efek sampingnya.
Pada bulan lalu, Food Standards Agency, badan pengawas obat dan makanan di Inggris, mengeluarkan peringatan bahaya atas penggunaan senyawa ini sebagai 'zat pembakar lemak'. DNP disebut-sebut sebagai obat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Meskipun demikian, masih ada beberapa pihak yang menjualnya sebagai obat pelangsing, terutama di internet. Obat berwarna kuning ini sebelumnya digunakan sebagai herbisida dan fungisida, namun diluncurkan sebagai obat pelangsing di AS pada tahun 1930 hingga akhirnya dilarang pada tahun 1938 karena efek sampingnya yang berbahaya.
No comments:
Post a Comment