Monday, September 23, 2013

Agar Penyakit Tak Telat Ditangani, Jangan Takut Medical Check Up

Jakarta - Masih banyak orang di Indonesia yang enggan melakukan medical check up secara menyeluruh. Alasannya banyak, selain mahal juga karena takut. Padahal dengan medical check up bisa diketahui ada penyakit sejak dini sehingga penanganan tidak terlambat dilakukan.

dr Dasaad Mulijono, FIHA, FRACGP, FRACP. PhD, dalam seminar tentang jantung di ruang Auditorium lt 9 Bethsaida Hospital, District Tivolli No 1 Paramount Serpong, Jl Boulevard Gading, Serpong, Tangerang, menyatakan keprihatinannya atas ketidakpedulian masyarakat terhadap pemicu timbulnya sakit jantung.

Faktor-faktor pemicu tersebut antara lain pembiaran terhadap tekanan darah yang tinggi, kolesterol yang tinggi, intoleransi glukosa, olahraga serta konsumsi obat yang kurang tepat, kondisi darah yang mudah menggumpal, serta obesitas. Pada kasus intoleransi glukosa, jika dibiarkan bertahun-tahun dapat menjadi kencing manis, dan pada akhirnya menganggu aliran darah pula.

dr Dasaad juga menyayangkan keengganan masyarakat kita untuk melakukan medical check up secara menyeluruh dengan cara yang terbaik. "Banyak yang memilih medical check up di rumah sakit yang harganya murah. Ada juga yang takut medical check up, karena khawatir kalau ternyata tubuhnya banyak penyakit, nanti malah jadi stres. Saya bingung itu kenapa," ungkapnya.

Menurutnya, medical check up dengan harga murah biasanya hanya melakukan cek dengan cara treadmill, yang akurasinya hanya 50 persen. Ada pula yang sedikit lebih mahal, yaitu menggunakan CT scan dengan akurasi 80 persen. Sementara itu ada metode kateterisasi dengan akurasi mendekati 100 persen, yang ternyata tidak banyak orang tahu dan mau untuk menjalankannya.

"Saya sangat menyarankan kita semua untuk melakukan medical check up. Terutama yang memiliki riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit jantung, sebab bisa jadi diturunkan secara genetik. Saya sendiri, paman-paman, ayah, hingga kakak saya pernah serangan jantung. Makanya saya sudah medical check up dan minum obat sejak usia 20an," papar dr Dasaad.

Dengan banyaknya orang yang 'memelihara' gaya hidup tidak peduli pada kesehatan, dr Dasaad merasa tidak heran jika banyak anak muda yang mengalami serangan jantung. "Banyak yang suka mengonsumsi junk food, tidak suka berolahraga, stres berkepanjangan, dan lain-lain," ucapnya.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...