Monday, September 23, 2013

Risiko-risiko Penyakit Bisa Diteropong dari Warna Iris Mata

Jakarta - Beberapa pakar obat tradisional percaya bahwa warna mata dapat menjadi petunjuk risiko kesehatan yang dimiliki seseorang. Teorinya, karakteristik seseorang berasal dari karakteristik yang diwariskan, serta berkaitan dengan kemampuannya untuk beradaptasi.

Meskipun belum memiliki dasar ilmiah yang kuat, beberapa ahli kesehatan mengatakan banyak ahli yang menggunakan teknik analisis ini. Misalnya seorang dosen senior dan peneliti di University of South Australia, Matthew Leach, yang mengkhususkan diri dalam bidang kedokteran dan penelitian medis.

"Saya terbiasa menggunakannya. Bukan sebagai alat diagnostik yang berdiri sendiri, tetapi sebagai alat lain untuk membantu diagnosis. Anda mungkin memiliki setumpuk tanda-tanda klinis yang menunjuk pada sesuatu dan pendekatan ini mungkin mendukung keseluruhan penjelasan," katanya seperti dilasnir News.com.au, Selasa (24/9/2013).

Sebelum memahami analisis tersebut, dr Leach memberikan pemahaman tentang Konstitusi, yaitu keseluruhan dari individu yang diwariskan dan memiliki karakteristik. Konstitusi adalah genotipe yang mengungkapkan jenis dan proses patologis tertentu yang mungkin terjadi pada individu.

Secara garis besar, ada 3 warna mata atau iris yang dimiliki manusia, yaitu biru, cokelat, dan campuran. Adapun analisis risiko kesehatannya adalah sebagai berikut:

1. Mata Biru

Mata biru atau disebut limfatik biasanya dimiliki orang dengan pigmen kulit atau melanin yang rendah. Orang bermata biru, biasanya keturunan Eropa, terkait dengan konstitusi air sehingga tubuhnya cenderung menahan air dan mengalami gangguan limfatik.

Secara umum, mereka lebih sehat daripada orang bermata cokelat. Penyakit yang mengganggu adalah sistem pernafasan dan saluran kencing. Orang bermata biru lebih rentan mengalami alergi dan reaksi alergi, penyakit kulit seperti eksim dan dermatitis seborrea, sinus kronis, sesak napas, nyeri dan infeksi telinga, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, stres ginjal dan kandung kemih.

2. Mata Cokelat

Mata cokelat juga dikenal sebagai hematogenic, biasanya memiliki pigmen coklat berbentuk mirip karpet mengelilingi iris. Orang bermata cokelat dengan konstitusi hematogenic hampir selalu memiliki kulit dan rambut gelap. Aspek utama yang menjadi perhatian adalah komposisi darah, hati, pencernaan dan masalah kelenjar.

Mereka rentan mengalami penyumbatan vena, ketidakseimbangan komposisi darah, kekurangan mineral, intoleransi laktosa, gangguan liver, dan penurunan kadar sel darah putih.

3. Warna Campuran

Orang dengan warna mata campuran memiliki konstitusi empedu yang berhubungan dengan biliousness atau gangguan pencernaan karena gangguan liver. Matanya biasanya terlihat hijau-coklat muda, serat irisnya terlihat dengan latar belakang berwarna putih kekuningan.

Mata ini tersusun dari bahan-bahan aliran darah yang telah rusak karena ketidakseimbangan liver. Masalah yang paling sering dialami adalah gangguan pencernaan, hati dan usus. Mereka cenderung mengalami gangguan pada liver, kantung empedu, dan gangguan pencernaan yang dapat diperburuk oleh gangguan makan.




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...