Monday, September 23, 2013

Alami Dysanaesthesia, Satu dari 500 Orang Sadar Saat Dioperasi

Jakarta - Tidak semua pasien yang terbaring di meja operasi tidak sadar dengan kondisinya. Buktinya satu dari 500 pasien masih sadar ketika sedang dioperasi.

Menurut penelitian terbaru, ketika pasien ditanya tentang pengalaman mereka saat operasi, lebih banyak dari dugaan sebelumnya yang mengatakan bahwa mereka menyadari sesuatu yang sedang terjadi ketika operasi berlangsung. Diperkirakan, kesadaran saat menjalani operasi ini dialami mereka secara samar-samar. Namun di luar itu semua, yang paling penting adalah mereka tidak merasakan sakit.

Hal ini diungkapkan Profesor Jaideep Pandit, ahli anestesi dari Universitas Oxford yang telah meninjau obyek studi. Beberapa studi sebelumnya menemukan bahwa sekitar satu dari 500 pasien mengingat sesuatu yang terjadi saat operasi, ketika mereka ditanya pasca operasi berlangsung.

Namun, prof Pandit menunjukkan jumlah yang lebih rendah di mana hanya satu dari 15.000 pasien yang menceritakan apa yang ia rasakan ketika operasi berjalan. Menurut prof Pandit, jumlah ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien tidak peduli dengan berjalannya operasi.

"Mereka mungkin samar-samar menyadari percakapan yang terjadi di antara tim medis atau bahkan saat pisau menyentuh kulitnya, tapi mereka tidak merasakan sakit," kata Prof Pandit kepada Independent on Sunday, seperti ditulis news.com.au, Senin (23/9/2013).

Prof Pandit menambahkan bahwa perbedaan kejadian satu dari 500 orang dan satu dari 15.000 orang menunjukkan bahwa dalam kasus-kasus langka di mana pasien mengalami kesadaran saat operasi, disebabkan oleh sebuah sensasi netral.

Argumen Prof Pandit didukung sebuah studi yang menunjukkan penggunaaan obat untuk anestesi pasien dan benar-benar 'melumpuhkan' mereka terpisah melalui satu lengan. Ada sepertiga dari pasien yang cukup terjaga tapi dia tidak menggerakkan tangannya sampai dokter memintanya untuk melakukan hal itu.

"Hal ini menunjukkan mereka tidak peduli dan tidak terlalu tertarik untuk memperhatikan keadaannya. Ini disebut kesadaran yang terputus atau dysanaesthesia," jelas Prof Pandit.

Menurutnya, hal ini juga didorong karena pasien tidak merasakan sakit sehingga mereka tidak terlalu peduli dengan keadaannya. Prof Pandit menyamakan dysanaesthesia dengan teka-teki jigsaw.

"Ansetesi adalah sesuatu yang menghapus potongan jigsaw. Ada titik A dan Anda mengambil begitu banyak potongan. Anda tak bisa mengatakan apa gambar tersebut tapi Anda tahu itu jigsaw," kata Prof Pandit.

"Itulah yang saya sebut dysanaesthesia, anda bisa melihat potongan-potongan tapi Anda tak mengenali gambarnya hingga Anda tak tertarik," imbuhnya.

Selain itu, fenomena dysanesthesia bisa disebabkan oleh cara pemberian anestesi atau gen yang menyebabkan beberapa orang memiliki reaksi berbeda terhadap obat.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...