Monday, September 23, 2013

Ini 8 Penyakit Mematikan yang Sukses Dijinakkan Ilmu Medis Modern

Jakarta - Di awal abad ke-20, diperkirakan rentang hidup masyarakat dunia terhitung kurang dari 40 tahun. Namun belakangan angka ini telah naik menjadi 70 tahun. Tak lain karena semakin majunya teknologi medis dan semakin banyaknya penyakit yang berhasil disembuhkan.

Kendati makin hari makin banyak penyakit baru yang sulit disembuhkan, tapi setidaknya dalam beberapa dekade terakhir, telah banyak juga penyakit yang sukses dijinakkan oleh para ilmuwan. Berikut delapan penyakit mematikan yang telah dilumpuhkan oleh ilmu kedokteran modern, seperti halnya dikutip dari MNN, Senin (23/9/2013).

1. Tetanus
Meski banyak pihak kerap mengaitkan tetanus dengan infeksi yang disebabkan oleh benda-benda logam yang berkarat, nyatanya itu bukanlah penyebab tetanus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang banyak ditemukan pada benda-benda berkarat.

Beruntung, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi rutin. Di negara-negara dimana suntikan tetanus rutin diberikan seperti di AS, penyakit ini sendiri sudah hampir punah. Menurut CDC, antara tahun 2001-2008 hanya ditemukan 233 kasus di AS, kebanyakan karena penderitanya terlambat divaksin atau lupa jadwal vaksinnya.

2. Rabies
Diklaim sebagai penyakit yang biasanya menular lewat gigitan, rabies merupakan ancaman bagi semua jenis mamalia di dunia. Gejalanya antara lain excited dan rasa takut yang berlebihan, gelisah, linglung hingga takut air, termasuk hipersalivasi atau mengeluarkan air liur secara berlebihan.

Kabar baiknya, penyakit ini juga dapat dicegah dengan vaksinasi, meski suntikannya harus diberikan sesegera mungkin setelah infeksi. Sayangnya karena penyakit ini kerap menular lewat gigitan, sulit ditentukan kapan terjadinya transmisi virus rabies dari tubuh penderita ke korbannya.

Di AS, penyakit ini juga berhasil dipunahkan, terutama dari populasi anjing.

3. Polio
Anak-anak di sebagian besar negara maju tak perlu lagi takut dengan penyakit ini karena sudah jarang ditemukan. Meski epideminya masih sering terjadi di negara-negara berkembang, kampanye untuk menghilangkan polio juga sudah gencar terjadi di manapun. Dunia bebas polio pun sudah di depan mata.

4. Demam kuning
Mengapa disebut 'demam kuning'? Hal ini karena penyakit yang disebarkan oleh nyamuk ini menyebabkan kulit dan mata penderitanya menguning. Penyakit kuning juga merupakan indikasi lain dari kerusakan hati, yang dapat berujung pada kematian.

Walaupun penyakit ini belum ada obatnya, setidaknya demam kuning telah dapat dicegah sepenuhnya lewat vaksinasi. Di masa kini, sudah jarang terdengar ada kasus demam kuning di AS, tapi penyakit ini masih dapat ditemukan di Amerika Selatan maupun Afrika.

5. Rinderpest
Rinderpest sebenarnya merupakan penyakit campak pada hewan, virusnya pun sama. Meski tak berbahaya bagi manusia karena hanya menyerang hewan ternak seperti sapi dan rusa, virus ini menjadi ditakuti karena ketergantungan manusia terhadap hewan-hewan yang rentan terserang rinderpest.

Setelah vaksinnya diciptakan, penyakit ini pun ditargetkan hilang dari muka bumi oleh World Organization for Animal Health pada tahun 1994. Kasus terakhir rinderpest ini pun dilaporkan terjadi pada tahun 2001 dan 10 tahun kemudian, penyakit ini dinyatakan telah punah.

6. Batuk rejan
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang sangat menular bernama Bordetella pertussis ini bisa menyebabkan penderitanya terus batuk-batuk selama berminggu-minggu.

Sayangnya walaupun penyakit ini dapat dicegah sepenuhnya dengan vaksinasi, belakangan batuk rejan dilaporkan mulai menyerang manusia lagi.

7. Campak
Bentuknya mungkin hanya seperti ruam yang memerah di sekujur tubuh, tapi campak sebenarnya penyakit serius yang dapat mengakibatkan infeksi otak hingga kematian. Setelah bertahun-tahun dinyatakan sebagai penyakit mematikan, kasus campak akhirnya mulai menurun sejak awal tahun 1960-an, berbarengan dengan ditemukannya vaksin campak.

Di masa kini, hampir setiap anak di AS telah mendapatkan vaksinasi MMR untuk mencegah campak.

8. Cacar
Penyakit yang diperkirakan telah mengakibatkan 300-500 juta kasus kematian sepanjang abad ke-20 ini disebabkan oleh virus. Virusnya menyerang sel-sel kulit yang menimbulkan benjolan-benjolan kecil di penjuru tubuh.

Yang tidak banyak diketahui orang, vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang sukses dikembangkan oleh para peneliti. Penemunya adalah Edward Jenner pada tahun 1796, setelah ia mengetahui orang-orang yang terinfeksi cacar sapi (yang pada saat itu sudah dianggap berbahaya) terlihat imun atau kebal terhadap virus cacar ini.

Sebuah kampanye pemberantasan cacar yang dilakukan selama abad ke-20 juga telah berhasil memusnahkan virus ini dari muka bumi, walaupun masih bisa menyerang manusia.




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...