Friday, April 4, 2014

Olahraga Tak Sekadar Mencegah Tapi Bisa Atasi Osteoporosis

Yogyakarta - Ketika osteoporosis menyerang, biasanya orang jadi enggan untuk beraktivitas, meski sekadar melakukan kegiatan harian yang telah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun. Padahal yang benar, mereka harus tetap bergerak.

"Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia terhadap 64 atlit kelas dunia ditemukan bahwa seluruh atlet memiliki kepadatan tulang lebih besar daripada yang bukan atlet," ungkap dr Ade Jeanne DL Tobing, SpKO dalam acara pelatihan pencegahan osteoporosis bagi kader PKK provinsi dan 20 kelurahan di Kota Yogyakarta, di Hotel Edotel Yogyakarta, dan ditulis pada Jumat (4/4/2014).

Itu artinya osteoporosis dapat dicegah sekaligus diobati dengan olahraga. Namun seperti apa olahraga yang dimaksud? Kembali merujuk pada riset dari Swedia, ada hal menarik lain yang ditemukan dalam penelitian tersebut.

Hal ini karena dari sekian atlet yang diikutsertakan dalam penelitian, ternyata ada perbedaan densitas atau kepadatan tulang tergantung pada jenis olahraga yang ditekuni. Dan ternyata yang paling tinggi kepadatan tulangnya adalah atlit angkat berat (weight lifters), terutama bila dibandingkan dengan pelari, pesepakbola, perenang dan pelempar.

Untuk itu dr Ade memaparkan latihan terbaik untuk pencegahan osteoporosis adalah latihan kekuatan (strengthening). "Kontraksi ototnya dilakukan berulang 8-15 kali dengan 1-3 set sekali latihan. Baiknya rutin 2-3 kali per minggu, diselingi istirahat sehari. Bisa tanpa alat atau pakai dumbell atau botol," jelasnya.

Selain latihan kekuatan, dr Ade juga mengatakan latihan ketahanan jantung-paru seperti aerobik, jalan kaki, lari dan jogging diperlukan untuk menjaga tulang agar tidak keropos. Frekuensi yang dianjurkan adalah 3-6 kali seminggu, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.

"Makanya kita juga kenalkan Senam Pencegahan Osteoporosis Seri 1. Ada banyak seri sebenarnya, tapi yang ini adalah yang bisa dilakukan untuk semua kalangan, terutama yang usianya 50 tahunan tapi masih sehat dan gerakannya tergolong paling mudah diikuti," tutur dokter yang aktif di Perwatusi Pusat ini.
Halaman 1 2 »

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...