Saturday, July 6, 2013

Rumah Sakit Jantung Jakarta Diresmikan Hari Ini

Jakarta - Peningkatan jumlah penderita penyakit jantung dan pembuluh darah, serta semakin menurunnya penerapan pola hidup sehat penduduk Jakarta membuat kebutuhan akan pelayanan medis meningkat. Kini, rumah sakit jantung ketiga di Jakarta resmi dibuka.

Menurut data Himpunan Mahasiswa Epidemiologi (Himapid) tahun 2008, saat ini jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai lebih dari 75 juta orang. Penyakit jantung koroner sendiri menyandang predikat sebagai penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia.

"RS Jantung Jakarta memiliki visi untuk menjadi solusi yang tepat dalam penanganan kasus jantung dan pembuluh darah bagi masyarakat Indonesia," ujar dr Muhammad Andi Yassiin, selaku Direktur Utama RS Jantung Jakarta dalam sambutannya saat membuka acara peresmian depan RS Jantung Jakarta, Jl Matraman Raya, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Menurut dr Yassiin, visi mulia ini merupakan langkah awal dari para dokter, khususnya dokter bedah jantung, dokter kardiologi, dan dokter anestesi jantung untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

RS Jantung Jakarta (Jakarta Heart Center) ditunjang dengan peralatan medis yang modern dan berbasis teknologi. Rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas Hybrid Cardiac Cath Lab dan Bi Plane Cath Lab sebagai fasilitas pertama di Indonesia.

Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki sistem layanan kegawatdaruratan jantung dan pernapasan serta tindakan revaskularisasi yaitu Layanan Gawat Darurat dengan fasilitas 'Door to Baloon' kurang dari 90 menit, High Image Quality Radiology and MultiSlice, Hybrid Cardiac Cath Lab & BI Plane Cath Lab, Ruang ICU dan Poliklinik.

Dengan luas bangunan sebesar 10.000 m2 dan terdiri atas 8 lantai, rumah sakit swasta ini memiliki 74 kamar rawat inap yang terdiri dari 30 bed ekonomi, 10 bed VIP, 3 bed VVIP, 10 bed cluster, dan 8 bed ICU. Selain pelayanan ruang rawat inap (in-patient ward), rumah sakit ini juga memiliki layanan poliklinik (out-patient ward).

"Usia harapan hidup warga Jakarta untuk perempuan 76,7 tahun dan untuk laki-laki 74 tahun. Dengan data ini, prevalensi penyakit tidak menular dan degeneratif akan meningkat. Oleh karena itu pembangunan RS Jantung Jakarta ini dinilai sangat tepat untuk membantu melayani warga," tutur Dien Emmawati, Kepala Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Dien, penyakit jantung dapat diturunkan atau dicegah sedini mungkin. Para tim dokter di RS Jantung Jakarta juga diharapkan bisa memberi edukasi pada dokter di puskesmas sekitar untuk saling berbagi ilmu.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...