London - Di saat para ilmuwan di seluruh dunia berupaya mengobati infeksi HIV penyebab AIDS yang mematikan, beberapa orang di Inggris dan AS malah sukarela dan ingin terjangkiti penyakit tersebut. Bahkan, tindakan ini berubah menjadi tren mengerikan bernama 'bug chaser'.
Menurut salah seorang warga Inggris yang sukarela terjangkit HIV, sebut saja Nick (30), ratusan pria di sana telah melakukan pertemuan di forum online, Facebook dan Twitter untuk mencari dan menyebarkan HIV. Tren ini bermula di AS sebagai cara tak lazim untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Seperti dilansir Daily Mirror, Senin (8/7/2013), Nick mengatakan bahwa di forum online, banyak orang yang bertemu dan mencoba menularkan virus mematikan tersebut. Bahkan, beberapa bug chaser mengklaim penyakit berbahaya ini malah memperbaiki kualitas hidupnya karena harus rutin meminum obat.
"Saya merasa segar bugar. Saya merasa penuh energi dan sehat karena minum obat. Fungsi hati saya diperiksa setiap 3 bulan, kolesterol saya diperiksa secara teratur dan saya banyak menjalani pemeriksaan kesehatan umum sehingga jika ada kondisi yang aneh, saya langsung tahu," kata Nick yang sehari-harinya bekerja sebagai admin perusahaan ini.
Ironisnya, Nick yang berasal dari kota Midlands ini mengakui bahwa pemeriksaan kesehatan yang ia dapatkan diperoleh secara cuma-cuma di pusat layanan kesehatan milik pemerintah Inggis atau National Health Service (NHS).
Tahun 2012 lalu, sebanyak 73.659 orang di Inggris dirawat karena terinfeksi HIV. Sebanyak 43 persen di antaranya adalah gay atau biseksual. Angka ini mengalami kenaikan 58 persen selama 10 tahun terakhir. Di tahun yang sama, pemerintah Inggris menghabiskan dana 840 juta Poundsterling atau sekitar Rp 12,4 triliun untuk pengobatan HIV dengan rata-rata 10.000 Poundsterling atau sekitar Rp 148 juta per pasien.
"Praktik ini sangat menakutkan dan sangat tidak bertanggung jawab. Apa yang kita lihat, semakin ada banyak kasus gagalnya pengobatan dan kondisi kesehatan yang menurun cepat," kata Simon Prytherch dari Elton John Aids Foundation.
Di AS, fenomena ini diyakini pertama kali muncul pada tahun 1999. Investigasi yang dilakukan oleh majalah Rolling Stone pada tahun 2003 mengklaim, seperempat dari seluruh penularan HIV baru di AS berkaitan dengan fenomena maraknya bug chaser.
Di Inggris, penyelidikan atau investigasi serupa belum pernah dilakukan. Namun sebuah grup di Facebook yang dibuat untuk memfasilitasi para bug chaser telah di-like oleh 1.172 orang. Sedangkan di AS, sebuah situs yang menjadi ajang pertemuan orang yang terinfeksi HIV dengan para bug chaser telah memiliki lebih dari 5.000 anggota.
Sedangkan Nick yang tertular HIV pada tahun 2011 ini telah bergabung dengan situs tersebut sekitar 2 tahun yang lalu. Agar bisa tertular penyakit, ia mengaku berhubungan seks tanpa kondom dengan lebih dari 1.000 pria, kebanyakan di antaranya ia ketahui positif terinfeksi HIV.
Ketika pertama kali didiagnosis dengan HIV, Nick menulis di Facebook-nya "Tested positive on 21st September and totally loving it! Wanna share with any chasers, CD4 is 971, VL 100,000 – nice and toxic!" atau berarti "Dites positif pada 21 September dan benar-benar menyukainya! Ingin berbagi dengan pemburu, CD4-nya 971, VL 100.000 - bagus dan beracun"!
CD4 mengacu pada jumlah sel darah putih, sedangkan VL adalah singkatan 'viral load' yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan seseorang menularkan virus kepada orang lain. Viral Load pada angka 100.000 terhitung sangat tinggi penularannya. Sejak diagnosis, Nick mengaku telah bercinta tanpa kondom dengan 20 orang pria.
Sementara itu, The Terence Higgins Trust, lembaga amal yang peduli terhadap isu HIV/AIDS menanggapi bahwa meskipun hanya sebagian kecil orang yang ikut serta dalam kegiatan berbahaya ini, mereka merekomendasikan kepada pria gay dan biseksual untuk melindungi diri dari HIV dan infeksi menular seksual lainnya dengan memakai kondom.
Menurut salah seorang warga Inggris yang sukarela terjangkit HIV, sebut saja Nick (30), ratusan pria di sana telah melakukan pertemuan di forum online, Facebook dan Twitter untuk mencari dan menyebarkan HIV. Tren ini bermula di AS sebagai cara tak lazim untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Seperti dilansir Daily Mirror, Senin (8/7/2013), Nick mengatakan bahwa di forum online, banyak orang yang bertemu dan mencoba menularkan virus mematikan tersebut. Bahkan, beberapa bug chaser mengklaim penyakit berbahaya ini malah memperbaiki kualitas hidupnya karena harus rutin meminum obat.
"Saya merasa segar bugar. Saya merasa penuh energi dan sehat karena minum obat. Fungsi hati saya diperiksa setiap 3 bulan, kolesterol saya diperiksa secara teratur dan saya banyak menjalani pemeriksaan kesehatan umum sehingga jika ada kondisi yang aneh, saya langsung tahu," kata Nick yang sehari-harinya bekerja sebagai admin perusahaan ini.
Ironisnya, Nick yang berasal dari kota Midlands ini mengakui bahwa pemeriksaan kesehatan yang ia dapatkan diperoleh secara cuma-cuma di pusat layanan kesehatan milik pemerintah Inggis atau National Health Service (NHS).
Tahun 2012 lalu, sebanyak 73.659 orang di Inggris dirawat karena terinfeksi HIV. Sebanyak 43 persen di antaranya adalah gay atau biseksual. Angka ini mengalami kenaikan 58 persen selama 10 tahun terakhir. Di tahun yang sama, pemerintah Inggris menghabiskan dana 840 juta Poundsterling atau sekitar Rp 12,4 triliun untuk pengobatan HIV dengan rata-rata 10.000 Poundsterling atau sekitar Rp 148 juta per pasien.
"Praktik ini sangat menakutkan dan sangat tidak bertanggung jawab. Apa yang kita lihat, semakin ada banyak kasus gagalnya pengobatan dan kondisi kesehatan yang menurun cepat," kata Simon Prytherch dari Elton John Aids Foundation.
Di AS, fenomena ini diyakini pertama kali muncul pada tahun 1999. Investigasi yang dilakukan oleh majalah Rolling Stone pada tahun 2003 mengklaim, seperempat dari seluruh penularan HIV baru di AS berkaitan dengan fenomena maraknya bug chaser.
Di Inggris, penyelidikan atau investigasi serupa belum pernah dilakukan. Namun sebuah grup di Facebook yang dibuat untuk memfasilitasi para bug chaser telah di-like oleh 1.172 orang. Sedangkan di AS, sebuah situs yang menjadi ajang pertemuan orang yang terinfeksi HIV dengan para bug chaser telah memiliki lebih dari 5.000 anggota.
Sedangkan Nick yang tertular HIV pada tahun 2011 ini telah bergabung dengan situs tersebut sekitar 2 tahun yang lalu. Agar bisa tertular penyakit, ia mengaku berhubungan seks tanpa kondom dengan lebih dari 1.000 pria, kebanyakan di antaranya ia ketahui positif terinfeksi HIV.
Ketika pertama kali didiagnosis dengan HIV, Nick menulis di Facebook-nya "Tested positive on 21st September and totally loving it! Wanna share with any chasers, CD4 is 971, VL 100,000 – nice and toxic!" atau berarti "Dites positif pada 21 September dan benar-benar menyukainya! Ingin berbagi dengan pemburu, CD4-nya 971, VL 100.000 - bagus dan beracun"!
CD4 mengacu pada jumlah sel darah putih, sedangkan VL adalah singkatan 'viral load' yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan seseorang menularkan virus kepada orang lain. Viral Load pada angka 100.000 terhitung sangat tinggi penularannya. Sejak diagnosis, Nick mengaku telah bercinta tanpa kondom dengan 20 orang pria.
Sementara itu, The Terence Higgins Trust, lembaga amal yang peduli terhadap isu HIV/AIDS menanggapi bahwa meskipun hanya sebagian kecil orang yang ikut serta dalam kegiatan berbahaya ini, mereka merekomendasikan kepada pria gay dan biseksual untuk melindungi diri dari HIV dan infeksi menular seksual lainnya dengan memakai kondom.
No comments:
Post a Comment