Jakarta - Sakit maag atau dispepsia sering disebut sebagai penyakit orang susah karena salah satu pemicunya adalah telat makan karena memang tidak ada yang dimakan. Tapi jangan salah, seorang pakar saluran cerna menyebut anggota DPR pun banyak yang mengalami serangan maag.
dr Ari Fahrial Syam, SpPD, konsultan saluran cerna dari Universitas Indonesia mengatakan maag termasuk 10 besar penyakit yang membuat orang datang ke pusat layanan kesehatan. Survei terhadap 1.600 pengunjung puskesmas beberapa tahun silam mengungkap gejala sakit maag dikeluhkan oleh 45 persen pasien.
"Memang benar, maag termasuk 10 besar yang paling banyak dikeluhkan. Termasuk anggota DPR juga banyak yang kena," kata dr Ari dalam media briefing peluncuran Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung Promag di Hotel Golden Flower, Bandung, seperti ditulis pada Senin (8/7/2013).
Bahkan jika dilihat dampaknya, maag dalam kondisi paling ekstrem bisa juga memicu kematian layaknya stroke dan penyakit jantung. Meski demikian, dr Ari mengakui bahwa maag tidak termasuk dalam 10 besar penyakit paling mematikan, yang artinya memang lebih jarang sampai berdampak sedemikian fatal.
Bedasarkan penyebabnya, dr Ari membagi penyakit maag menjadi 2 jenis yakni maag fungsional dan maag organik. Maag oganik terjadi karena memang ada kerusakan di saluran cerna, sedangkan maag fungsional tidak disetai kerusakan seperti itu. Maag fungsional sering dipicu oleh stres, salah makan dan mengonsumsi cemilan berlemak.
"Maag fungsional ini paling mendominasi. Dari 8.000 kasus yang pernah diteliti, 86,41 persen keluhan sakit maag tidak menunjukkan adanya kelainan saat diteropong (dilihat kondisi lambungnya dengan endoskopi)," terang dr Ari.
Seseorang baru perlu mewaspadai serangan maag yang dialaminya sebagai maag organik biasanya jika disertai gejala berat badan turut, muka pucat dan muntah darah. Orang-orang di atas usia 45 tahun yang mendadak kena maag meski sebelumnya tidak punya riwayat penyakit tersebut juga patut mewaspadai serangan maag.
dr Ari Fahrial Syam, SpPD, konsultan saluran cerna dari Universitas Indonesia mengatakan maag termasuk 10 besar penyakit yang membuat orang datang ke pusat layanan kesehatan. Survei terhadap 1.600 pengunjung puskesmas beberapa tahun silam mengungkap gejala sakit maag dikeluhkan oleh 45 persen pasien.
"Memang benar, maag termasuk 10 besar yang paling banyak dikeluhkan. Termasuk anggota DPR juga banyak yang kena," kata dr Ari dalam media briefing peluncuran Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung Promag di Hotel Golden Flower, Bandung, seperti ditulis pada Senin (8/7/2013).
Bahkan jika dilihat dampaknya, maag dalam kondisi paling ekstrem bisa juga memicu kematian layaknya stroke dan penyakit jantung. Meski demikian, dr Ari mengakui bahwa maag tidak termasuk dalam 10 besar penyakit paling mematikan, yang artinya memang lebih jarang sampai berdampak sedemikian fatal.
Bedasarkan penyebabnya, dr Ari membagi penyakit maag menjadi 2 jenis yakni maag fungsional dan maag organik. Maag oganik terjadi karena memang ada kerusakan di saluran cerna, sedangkan maag fungsional tidak disetai kerusakan seperti itu. Maag fungsional sering dipicu oleh stres, salah makan dan mengonsumsi cemilan berlemak.
"Maag fungsional ini paling mendominasi. Dari 8.000 kasus yang pernah diteliti, 86,41 persen keluhan sakit maag tidak menunjukkan adanya kelainan saat diteropong (dilihat kondisi lambungnya dengan endoskopi)," terang dr Ari.
Seseorang baru perlu mewaspadai serangan maag yang dialaminya sebagai maag organik biasanya jika disertai gejala berat badan turut, muka pucat dan muntah darah. Orang-orang di atas usia 45 tahun yang mendadak kena maag meski sebelumnya tidak punya riwayat penyakit tersebut juga patut mewaspadai serangan maag.
No comments:
Post a Comment