Jakarta - Inovasi terus berkembang di dunia teknologi kedokteran. Lensa kontak misalnya, kini dilengkapi dengan cincin pembesar yang bisa membuat pemakainya memiliki penglihatan teleskopik layaknya tokoh pahlawan Superman.
Para peneliti dari San Diego dan Swiss memasangkan lensa kontak biasa dengan cincin pembesar, yang bila dipakai dengan sepasang kacamata Samsung 3D dapat memperbesar adegan sebesar 2,8 kali. Kombinasi lensa-kacamata ini dirancang untuk membantu memulihkan penglihatan orang yang menderita degenerasi makula terkait usia, atau kebutaan.
Lensa kontak 'Superman' ini berdiameter 8 mm, dengan tebal 1 mm di tengah lensa dan 1,17 mm dalam cincin pembesar di sekitar tepi. Cermin aluminium kecil juga dipasang ke cincin pembesar. Cermin ini akan memantulkan cahaya dari benda di depan pemakainya sekitar empat kali di dalam cincin, sebelum mengirimkan gambar ke retina. Pada saat gambar diterima retina, tampilannya akan diperbesar hampir 3 kali lipat.
Ketika lensa sedang dipakai dalam 'mode biasa', gambar yang diperbesar akan diblokir oleh filter polarisasi yang dipasangkan dengan sepasang kacamata Samsung 3D yang telah dimodifikasi.
Untuk beralih ke 'mode teleskopik', pemakainya dapat mengubah filter ini, sehingga satu-satunya cahaya yang mengenai retina adalah cahaya yang diciptakan oleh proses pembesaran.
Lensa memiliki saluran kecil di sepanjang permukaan yang membiarkan oksigen keluar masuk, sehingga dapat membuat lensa 'bernapas'. Hal ini berarti membuatnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Para peneliti di balik proyek ini dipimpin oleh Eric Tremblay dari �cole polytechnique f�d�rale de Lausanne (EDFL) di Swiss dan Joseph Ford dan UC San Diego, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (5/7/2013).
Para peneliti dari San Diego dan Swiss memasangkan lensa kontak biasa dengan cincin pembesar, yang bila dipakai dengan sepasang kacamata Samsung 3D dapat memperbesar adegan sebesar 2,8 kali. Kombinasi lensa-kacamata ini dirancang untuk membantu memulihkan penglihatan orang yang menderita degenerasi makula terkait usia, atau kebutaan.
Lensa kontak 'Superman' ini berdiameter 8 mm, dengan tebal 1 mm di tengah lensa dan 1,17 mm dalam cincin pembesar di sekitar tepi. Cermin aluminium kecil juga dipasang ke cincin pembesar. Cermin ini akan memantulkan cahaya dari benda di depan pemakainya sekitar empat kali di dalam cincin, sebelum mengirimkan gambar ke retina. Pada saat gambar diterima retina, tampilannya akan diperbesar hampir 3 kali lipat.
Ketika lensa sedang dipakai dalam 'mode biasa', gambar yang diperbesar akan diblokir oleh filter polarisasi yang dipasangkan dengan sepasang kacamata Samsung 3D yang telah dimodifikasi.
Untuk beralih ke 'mode teleskopik', pemakainya dapat mengubah filter ini, sehingga satu-satunya cahaya yang mengenai retina adalah cahaya yang diciptakan oleh proses pembesaran.
Lensa memiliki saluran kecil di sepanjang permukaan yang membiarkan oksigen keluar masuk, sehingga dapat membuat lensa 'bernapas'. Hal ini berarti membuatnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Para peneliti di balik proyek ini dipimpin oleh Eric Tremblay dari �cole polytechnique f�d�rale de Lausanne (EDFL) di Swiss dan Joseph Ford dan UC San Diego, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (5/7/2013).
No comments:
Post a Comment